- Keluarkan
biji dari buah alpukat, pastikan biji jangan sampai terpotong. Kemudian
cuci bersih biji tersebut sampai tidak ada sisa daging buah, tetapi
jangan sampai kulitnya (berwarna coklat) terkelupas. Akan lebih muda
jika kita merendam biji di dalam air selama beberapa menit terlebih
dahulu.
- Semua biji alpukat memiliki bagian atas dan bawah. Bentuk biji tidak
bulat sempurna, bagian atas biasanya lebih runcing, dan bagian bawah
agak datar. Akar akan muncul dari bagian bawah, dan tunas akan tumbuh
dari bagian atas. Yang penting adalah bagian bawah biji harus diletakkan
di dalam air, sehingga akar dapat tumbuh.
- Sediakan satu buah gelas transparan yang telah diisi penuh dengan
air. Disinilah kita akan menempatkan biji alpukat sampai muncul tunas
pada bagian atas.
- Tancapkan 3 batang tusuk gigi di bagian samping biji alpukat,
mengarah sedikit ke bawah dan dalam posisi yang seimbang. Pastikan tusuk
gigi tertancap kuat karena tusuk gigi-tusuk gigi ini berfungsi sebagai
penahan biji pada bibir gelas sehingga bagian bawah biji dapat berada di
dalam air dan bagian atas tetap kering.
- Letakkan gelas yang telah diletakkan biji alpukat di tempat yang
terkena cahaya matahari. Alasan kita menggunakan gelas transparan adalah
agar kita dapat mengetahui apakah akar telah tumbuh. Dan juga ketika
muncul lumut, bakteri atau jamur, kita bisa segera mengganti air dalam
gelas. Air dalam gelas boleh diganti sehari sekali, tetapi rekomendasi
para ahli adalah mengganti air 5-7 hari sekali.
- Tunas akan tumbuh dalam waktu 2-8 minggu, jadi kita harus sabar
menunggu. Ketika kulit berwarna coklat mulai mengering dan terkelupas,
akan terbentuk retakan dari bagian atas sampai ke bawah biji, dan
kemudian muncullah akar tunggang. Akar ini akan tumbuh semakin tinggi
dan besar, sampai akhirnya setangkai tunas akan muncul di bagian atas
biji. Kita harus terus memperhatikan kesuburan akar tunggang ini, jika
tidak tunas akan mati.
- Ketika batang telah tumbuh mencapai 15-18 cm, potong pucuk batang
sekitar 7,5 cm, ini akan mempercepat pertumbuhannya. Ketika batang
tumbuh lagi mencapai 15-18 cm, potong lagi dan kali ini biji dipindahkan
ke pot berdiameter 20-25 cm yang telah diisi dengan tanah humus.
Pastikan setengah dari biji tersebut tidak terkubur tanah, lalu
pindahkan pot ke tempat yang terkena cahaya matahari.
- Tanah harus tetap dalam kondisi lembab. Jika kita melihat daun mulai
berwarna kuning, ini menandakan air terlalu banyak. Tetapi jangan
takut, biarkan saja tanaman menyerap air sampai tanah kering, dan kita
boleh menyiramnya lagi.
- Agar tanaman dapat tumbuh lebih besar, pisahkan daun yang ada pada
pucuk. Lakukan cara ini ketika batang telah mencapai panjang 30 cm.
Lakukan juga cara ini pada cabang-cabang yang sudah tumbuh mencapai 15
cm.
- Pastikan agar tanaman selalu bebas dari serangan kutu. Caranya
adalah dengan menyiram tanaman dengan air jika ada serangan kutu. Ketika
sudah tidak ada kutu, semprotkan campuran air dengan beberapa tetes
sabun cuci piring dan satu sendok teh minyak neem. Periksa kembali
setelah 4-5 hari untuk memastikan tanaman tetap bersih. Jika ternyata
masih ada kutu, lakukan lagi cara ini hingga bersih.
Setelah beberapa tahun, pohon akan mulai berbuah. Terkadang perlu 15 tahun, atau bahkan tidak akan pernah berbuah sama sekali. Hal lainnya yang patut diketahui adalah, pohon yang tumbuh dari biji dari alpukat paling nikmat di dunia belum tentu menghasilkan kualitas buah yang sama. Pohon alpukat yang tumbuh secara alami memang memiliki kualitas berbeda. Sebaiknya kita menanam beberapa pohon sekaligus untuk membantu penyerbukan dan menghasilkan buah yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar