Selasa, 19 November 2013

Sudah Benarkah Cara Anda Menggunakan Pelembut Pakaian / softener ????

da banyak sekali alasan mengapa pelembut pakaian disukai. Pertama, karena pakaian terasa lebih lembut saat dikenakan. Ada rasa nyaman yang menyenangkan bila sepanjang hari kain baju yang dipakai terasa halus di kulit, tidak kasar menggesek kulit atau gatal. Selain itu juga wanginya yang lembut bisa difungsikan sebagai pewangi alami bila malas pakai parfum, serat kain pun lebih lunak dan membuat handuk atau selimut terasa lebih empuk.
Tapi bila tak hati-hati, pemakaian pelembut yang tak tepat bisa membuat hasil tak maksimal, lho. Baju bayi yang tadinya halus bisa kaku, atau selimut kesayangan setelah kering menjadi berkerut. Nah, untuk menghindari hal itu terjadi, silakan simak 8 pertanyaan paling sering diajukan seputar pelembut pakaian berikut ini

Quote:1. Bagaimana sih cara kerjanya pelembut pakaian?

Saat terendam air, serat kain bereaksi dengan molekul air sehingga permukaannya teraliri listrik muatan negatif di bagian permukaan. Muatannya sangat kecil tentunya. Nah, cairan pelembut pakaian molekulnya beraliran listrik positif. Saat pelembut pakaian dituang di bilasan terakhir, cairan pelembut pakaian diformulasi agar bisa menempel di permukaan serat kain. Inilah yang membuat kain terasa lebih lembut. Hasilnya, saat dipakai pakaian pun terasa lembut dan serat kainnya elastis serta tidak menimbulkan efek statis. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah kuantitasnya. Pelembut pakaian yang terlalu banyak bisa menyebabkan proses pembilasan tidak berjalan dengan baik. Akibatnya adalah akan muncul penumpukan residu di mesin. Residu yang tertinggal pada pakaian menyebabkan kerutan pada saat pengeringan dan pakaian pun menjadi kaku. Normalnya satu tutup botol untuk 15-20 potong pakaian.

Quote:2. Bagaimana cara tepat menggunakan pelembut pakaian di mesin cuci?

Tuang sekitar 35 ml atau 1 tutup botol (55 ml) pelembut pakaian ke dalam wadah pelembut pakaian di mesin cuci. Nanti di bilasan terakhir mesin cuci (jenis bukaan depan)akan menuang secara otomatis dan melarutkan pelembut pakaian dengan air. Menuang melebihi takaran bisa menyebabkan hasil cucian menjadi kaku setelah kering, baik dijemur maupun dikeringkan dengan mesin.

Quote:3. Bagaimana kalau dicuci pakai tangan?

Bila dicuci dengan tangan, tambahkan 1/3 dari tutup botol (18 ml) untuk cucian 10 potong baju. Tuang di bilasan terakhir ke bak cuci. Pakaian yang dicuci dengan pelembut pakaian juga menghemat tenaga juga, sebab kain yang lebih halus sehingga lecek berkurang, hasilnya adalah saat menyetrika menjadi lebih cepat.

Quote:4. Mengapa baju saya kok malah menjadi berkerut setelah dicuci? Padahal jenisnya bukan kain yang harus di dry clean?

Nah, ini adalah salah satu pertanda utama bahwa saat melakukan pembilasan, pengerjaannya kurang tuntas. Baju yang berkerut biasanya diakibatkan bertumpuknya residu di kain. Pastikan bilasan Anda benar-benar bersih tuntas, sebab deterjen yang bertumpuk bersama pelembut pakaian yang kemudian bercampur menjadi residu di kain bisa menyebabkan kain berkerut.

Quote:5. Mengapa setelah kering, pakaian yang dicuci ada noda?

Hal ini sering terjadi bila pencucian dilakukan dengan tangan atau mesin cuci bukaan atas. Pada saat bilasan terakhir pelembut pakaian yang dituang tidak dilarutkan dulu dengan air tapi dituang langsung mengenai pakaian. Nah, ini yang menyebabkan pakaian bisa muncul noda. Cara yang benar adalah dituang di air cuci tanpa mengenai kain secara langsung lalu dilarutkan hingga bercampur dengan baik. Pelembut yang bercampur air dengan baik juga bermanfaat membuat serat kain lebih melunak, dan tidak mudah kusut, sehingga tak mudah robek atau koyak.

Quote:6. Saya senang pakai pelembut untuk handuk karena menjadi wangi, tapi ada yang bilang ini kurang disarankan?

Memang tidak terlalu disarankan terutama pada handuk yang sangat tebal. Cara kerja pelembut pakaian agak mirip dengan kondisioner rambut. Pelembut pakaian memberi lapisan di permukaan kain. Tapi, tentunya bila fungsi kain tersebut adalah menyerap air seperti handuk, maka hal ini kurang berguna. Itulah sebabnya sebaiknya handuk diberi perlakuan yang berbeda.

Quote:7. Bagaimana cara membuat kain handuk bisa kembali halus dan daya serapnya tetap baik?

Pada saat mencuci hindari mencampurkan handuk dengan pakaian lain di satu bak cuci. Sebaiknya rendamlah handuk secara terpisah dari pakaian yang lain. Ini dikarenakan handuk mempunyai bahan yang berbeda dengan pakaian pada umumnya, yakni lebih cepat menyerap air dibandingkan dengan bahan yang lain. Dengan demikian resiko kotoran pada pakaian lain menempel pada handuk menjadi besar. Ada cara lain yang bisa membuat kain handuk tetap lembut tanpa mengurangi daya serapnya. Caranya, campurkan deterjen dengan secangkir cuka. Larutan ini bisa membuat serat kain handuk yang tadinya usai dipakai menjadi kasar dan padat, kembali terburai lagi dan melunak. Trik ini sangat ampuh diterapkan untuk membuat kain handuk yang sudah kaku dan kasar bisa kembali lembut lagi. Tapi pastikan juga saat mencucinya jangan mencuci handuk dalam jumlah banyak sekaligus. Dua atau tiga handuk di satu bak cuci adalah jumlah yang ideal agar cuka di dalam larutan air bisa bekerja dengan baik.

Quote:8. Bagaimana dengan baju dan perlengkapan bayi, apakah pelembutnya harus khusus?

Sebenarnya semua pelembut pakaian itu bisa digunakan untuk baju dan perlengkapan bayi. Tapi tak ada salahnya memilih pelembut pakaian yang memang diformulasi untuk membunuh kuman saat proses pencucian. Selain zat aktifnya aman di kulit sensitif bayi, kuman yang menempel pun mati begitu baju dicuci. Umumnya wanginya pun samar tidak menyengat. Cocok untuk kulit halus bayi. Salah satu yang tersedia di pasaran dan bisa dicoba adalah Downy anti bacteria. Formulasinya mengandung zat yang bisa membunuh kuman dan bakteri yang menempel di kain. Biasanya kuman dan bakteri ini adalah salah satu penyebab bau tak sedap pada baju bayi. Bisa muncul dari sisa makanan atau kotoran yang tak tuntas tercuci bersih

1 komentar: