da
banyak sekali alasan mengapa pelembut pakaian disukai. Pertama, karena
pakaian terasa lebih lembut saat dikenakan. Ada rasa nyaman yang
menyenangkan bila sepanjang hari kain baju yang dipakai terasa halus di
kulit, tidak kasar menggesek kulit atau gatal. Selain itu juga wanginya
yang lembut bisa difungsikan sebagai pewangi alami bila malas pakai
parfum, serat kain pun lebih lunak dan membuat handuk atau selimut
terasa lebih empuk.
Tapi bila tak hati-hati, pemakaian pelembut yang tak tepat bisa membuat
hasil tak maksimal, lho. Baju bayi yang tadinya halus bisa kaku, atau
selimut kesayangan setelah kering menjadi berkerut. Nah, untuk
menghindari hal itu terjadi, silakan simak 8 pertanyaan paling sering
diajukan seputar pelembut pakaian berikut ini
Quote:1. Bagaimana sih cara kerjanya pelembut pakaian?
Saat terendam air, serat kain bereaksi dengan molekul air sehingga
permukaannya teraliri listrik muatan negatif di bagian permukaan.
Muatannya sangat kecil tentunya. Nah, cairan pelembut pakaian molekulnya
beraliran listrik positif. Saat pelembut pakaian dituang di bilasan
terakhir, cairan pelembut pakaian diformulasi agar bisa menempel di
permukaan serat kain. Inilah yang membuat kain terasa lebih lembut.
Hasilnya, saat dipakai pakaian pun terasa lembut dan serat kainnya
elastis serta tidak menimbulkan efek statis. Tapi, yang perlu
diperhatikan adalah kuantitasnya. Pelembut pakaian yang terlalu banyak
bisa menyebabkan proses pembilasan tidak berjalan dengan baik. Akibatnya
adalah akan muncul penumpukan residu di mesin. Residu yang tertinggal
pada pakaian menyebabkan kerutan pada saat pengeringan dan pakaian pun
menjadi kaku. Normalnya satu tutup botol untuk 15-20 potong pakaian.
Quote:2. Bagaimana cara tepat menggunakan pelembut pakaian di mesin cuci?
Tuang sekitar 35 ml atau 1 tutup botol (55 ml) pelembut pakaian ke dalam
wadah pelembut pakaian di mesin cuci. Nanti di bilasan terakhir mesin
cuci (jenis bukaan depan)akan menuang secara otomatis dan melarutkan
pelembut pakaian dengan air. Menuang melebihi takaran bisa menyebabkan
hasil cucian menjadi kaku setelah kering, baik dijemur maupun
dikeringkan dengan mesin.
Quote:3. Bagaimana kalau dicuci pakai tangan?
Bila dicuci dengan tangan, tambahkan 1/3 dari tutup botol (18 ml) untuk
cucian 10 potong baju. Tuang di bilasan terakhir ke bak cuci. Pakaian
yang dicuci dengan pelembut pakaian juga menghemat tenaga juga, sebab
kain yang lebih halus sehingga lecek berkurang, hasilnya adalah saat
menyetrika menjadi lebih cepat.
Quote:4. Mengapa baju saya kok malah menjadi berkerut setelah dicuci? Padahal jenisnya bukan kain yang harus di dry clean?
Nah, ini adalah salah satu pertanda utama bahwa saat melakukan
pembilasan, pengerjaannya kurang tuntas. Baju yang berkerut biasanya
diakibatkan bertumpuknya residu di kain. Pastikan bilasan Anda
benar-benar bersih tuntas, sebab deterjen yang bertumpuk bersama
pelembut pakaian yang kemudian bercampur menjadi residu di kain bisa
menyebabkan kain berkerut.
Quote:5. Mengapa setelah kering, pakaian yang dicuci ada noda?
Hal ini sering terjadi bila pencucian dilakukan dengan tangan atau mesin
cuci bukaan atas. Pada saat bilasan terakhir pelembut pakaian yang
dituang tidak dilarutkan dulu dengan air tapi dituang langsung mengenai
pakaian. Nah, ini yang menyebabkan pakaian bisa muncul noda. Cara yang
benar adalah dituang di air cuci tanpa mengenai kain secara langsung
lalu dilarutkan hingga bercampur dengan baik. Pelembut yang bercampur
air dengan baik juga bermanfaat membuat serat kain lebih melunak, dan
tidak mudah kusut, sehingga tak mudah robek atau koyak.
Quote:6. Saya senang pakai pelembut untuk handuk karena menjadi wangi, tapi ada yang bilang ini kurang disarankan?
Memang tidak terlalu disarankan terutama pada handuk yang sangat tebal.
Cara kerja pelembut pakaian agak mirip dengan kondisioner rambut.
Pelembut pakaian memberi lapisan di permukaan kain. Tapi, tentunya bila
fungsi kain tersebut adalah menyerap air seperti handuk, maka hal ini
kurang berguna. Itulah sebabnya sebaiknya handuk diberi perlakuan yang
berbeda.
Quote:7. Bagaimana cara membuat kain handuk bisa kembali halus dan daya serapnya tetap baik?
Pada saat mencuci hindari mencampurkan handuk dengan pakaian lain di
satu bak cuci. Sebaiknya rendamlah handuk secara terpisah dari pakaian
yang lain. Ini dikarenakan handuk mempunyai bahan yang berbeda dengan
pakaian pada umumnya, yakni lebih cepat menyerap air dibandingkan dengan
bahan yang lain. Dengan demikian resiko kotoran pada pakaian lain
menempel pada handuk menjadi besar. Ada cara lain yang bisa membuat kain
handuk tetap lembut tanpa mengurangi daya serapnya. Caranya, campurkan
deterjen dengan secangkir cuka. Larutan ini bisa membuat serat kain
handuk yang tadinya usai dipakai menjadi kasar dan padat, kembali
terburai lagi dan melunak. Trik ini sangat ampuh diterapkan untuk
membuat kain handuk yang sudah kaku dan kasar bisa kembali lembut lagi.
Tapi pastikan juga saat mencucinya jangan mencuci handuk dalam jumlah
banyak sekaligus. Dua atau tiga handuk di satu bak cuci adalah jumlah
yang ideal agar cuka di dalam larutan air bisa bekerja dengan baik.
Quote:8. Bagaimana dengan baju dan perlengkapan bayi, apakah pelembutnya harus khusus?
Sebenarnya semua pelembut pakaian itu bisa digunakan untuk baju dan
perlengkapan bayi. Tapi tak ada salahnya memilih pelembut pakaian yang
memang diformulasi untuk membunuh kuman saat proses pencucian. Selain
zat aktifnya aman di kulit sensitif bayi, kuman yang menempel pun mati
begitu baju dicuci. Umumnya wanginya pun samar tidak menyengat. Cocok
untuk kulit halus bayi. Salah satu yang tersedia di pasaran dan bisa
dicoba adalah Downy anti bacteria. Formulasinya mengandung zat yang bisa
membunuh kuman dan bakteri yang menempel di kain. Biasanya kuman dan
bakteri ini adalah salah satu penyebab bau tak sedap pada baju bayi.
Bisa muncul dari sisa makanan atau kotoran yang tak tuntas tercuci
bersih
terimakasih ,sangat menarik
BalasHapus